PALEMBANG — Momen lampu merah berubah hijau sering kali jadi titik paling krusial di jalan. Di detik inilah banyak insiden kecil terjadi: dari pengendara yang menerobos telat, sampai start panik karena suara klakson bertubi-tubi. Padahal, kunci keselamatan justru ada pada start yang cerdas, tenang, dan terukur.
Berikut tujuh langkah start aman yang wajib diingat setiap pengendara sebelum memutar gas:
Masih banyak pengendara yang mengambil “last second break”, alias nekat menerobos di detik terakhir lampu kuning menuju merah.
Cukup lirik kiri–kanan selama satu detik sebelum gas: kecil, tapi dampaknya besar untuk memastikan jalur benar-benar aman.
Fenomena “lampu hijau tapi kepala nunduk” makin sering terlihat—banyak yang masih fokus ke ponsel.
Mulailah dengan tarikan gas 20–30% secara lembut. Start bertahap bikin motor lebih stabil dan memberi ruang antisipasi jika pengendara lain baru sadar jalan sudah hijau.
Pasca hujan, lubang dan jalur licin sering jadi jebakan. Pengendara depan bisa menghindar mendadak tanpa sein.
Dengan jarak 2–3 meter, Anda punya ruang aman untuk menghindari rem mendadak.
Pegangan setang mantap, pandangan fokus jauh ke depan, dan kaki siap stabil.
Start yang tenang dan terkontrol mengurangi risiko oleng—terutama di jalan macet.
Ingat, lampu hijau itu izin jalan, bukan aba-aba balapan.
Temukan ritme yang aman, bukan kecepatan yang memaksa. Perjalanan lebih nyaman, risiko lebih minimal.
Begitu hijau, klakson biasanya langsung “tot tot tot” dari belakang.
Tetap tenang. Jangan terpancing terburu-buru.
Prinsipnya sederhana: yang penting aman, bukan cepat.
Komunitas Honda seperti HSFCI, HAICP, HPCI, CBR Club, hingga Vario Club, yang tergabung dalam paguyuban AHMP (Asosiasi Honda Motor Palembang), sudah terbiasa menerapkan start aman saat riding bareng.
Mereka punya pakem: “formasi rapi, start santai, pantau kiri–kanan, dan utamakan keselamatan sesama.”
Menurut Fathan Nayoda, Safety Riding dan Community Supervisor Astra Motor Palembang, start yang aman bukan soal siapa yang paling cepat melaju, melainkan siapa yang paling siap dan paling sadar situasi sekitar. “Kunci keselamatan ada pada detik pertama saat kita mulai jalan. Kalau start-nya sudah benar, potensi risiko langsung turun,” jelasnya.
Budaya tertib yang mereka bangun bisa jadi contoh untuk pengendara harian: saling jaga, saling ingatkan, dan saling selamatkan.